Aturan Memiliki Nama Kunyah.

Nama Kunyah
Sudahkah kamu punya nama kunyah? Apa itu? Coba deh pelajari, pasti kamu akan segera memilikinya. Ini bukan nama teroris, namun nama yang sesuai Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga : Yang Digunakan Ketika Tahnik
Baca Juga : Haruskah Tahnik dari Orang Sholih?
Baca Juga : Anjuran dan Hukum Tahnik
Baca Juga : Menggundul Rambut Kepala Bayi Perempuan
Baca Juga : Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Baca Juga : Jumlah dan Jenis Hewan Aqiqah
Baca Juga : Aqiqah Bagi Si Bayi
Baca Juga : Menggundul Rambut Kepala Bayi di Hari Ketujuh
Baca Juga : Pemberian Nama Bayi Terbaik
Baca Juga : Tahnik Mengunyah Kurma Ke Mulut Bayi
Madzhab Syafi’i
Dalam madzhab Syafi’i, nama kunyah dianjurkan, yaitu nama dengan menggunakan kata depan Abu dan Ummu. Abu fulan, artinya bapaknya siapa. Ummu fulan, artinya ibunya siapa. Nama kunyah ternyata tidak khusus bagi orang yang sudah memiliki anak. Contoh nama kunyah: Abu Rumaysho atau Ummu Rumaysho.
Baca Juga : Cara Mandi Wajib Laki-Laki
Baca Juga : Cara Sholat Gerhana Matahari
Baca Juga : Cara Sholat Idul Adha
Baca Juga : Cara Sholat Dhuha
Baca Juga : Cara Sholat Taubat
Baca Juga : Cara Dzikir pada Waktu Pagi
Baca Juga : Cara Dzikir pada Waktu Petang
Imam Nawawi
Berikut penjelasan dari Imam Nawawi rahimahullah:
- Dibolehkan memiliki nama kunyah.
- Disunnahkan bagi orang-orang yang mulia laki-laki maupun perempuan memiliki nama kunyah, baik memiliki anak ataukah tidak.
- Boleh seseorang memiliki nama kunyah dari nama anaknya (misal nama anaknya: Abdullah, maka nama kunyah: Abu Abdullah, pen.). Atau bisa pula nama kunyah dari nama selain anak.
- Bisa pula seseorang memiliki nama kunyah dengan Abu lalu diikuti nama laki-laki, atau bisa pula diikuti nama perempuan. Sama halnya dengan wanita boleh memiliki nama kunyah dengan Ummu lalu diikuti dengan nama laki-laki, atau bisa pula diikuti nama perempuan.
- Bisa pula nama kunyah diikuti dengan nama selain manusia, seperti Abu Hurairah (Hurairah asalnya bermakna kucing, pen.), Abul Makarim, Abul Fadhail, Abul Mahasin dan selain itu.
- Anak kecil pun boleh memiliki nama kunyah.
- Jika seseorang memiliki nama kunyah yang diambil dari nama anak-anaknya, hendaklah memilih dari nama anak yang paling tua.
- Boleh saja memanggil orang kafir atau orang fasik atau ahli bid’ah dengan nama kunyahnya jika memang tidak diketahui nama panggilan selain itu atau khawatir bahaya jika menyebut nama aslinya. Jika bukan maksud seperti itu, maka orang semacam tadi cukup dipanggil dengan nama aslinya (bukan nama kunyah, karena kunyah asalnya untuk orang mulia saja, pen.).
- Hadits-hadits shahih telah membicarakan seperti yang aku sebut di atas. Adapun hadits yang membicarakan tentang kunyah begitu tersohor dari berbagai hadits yang tidak sampai mutawatir (baca: hadits ahad). (Al-Majmu’, 8: 254-255)
Baca Juga : Cara Buka Puasa yang Benar
Baca Juga : Cara Sholat Tarawih yang Benar
Baca Juga : Cara Sholat Witir yang Benar
Baca Juga : Cara Doa Setelah Witir
Baca Juga : Cara Pilih Imam Sholat
Baca Juga : Cara Sholat Nabi Muhammad Lengkap
Baca Juga : Cara Dzikir Setelah Sholat
Baca Juga : Cara Sholat Sunnah Rawatib
Baca Juga : Cara Wudhu Sesuai Sunnah Nabi Muhammad Lengkap
Baca Juga : Cara Wudhu Bagi Orang Sakit
Baca Juga : Cara Tayamum yang Benar
Aturan Memiliki Nama Kunyah.
Sumber : Rumaysho. Yang di tulis oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.
Disimpan di website ini untuk pengingat diri sendiri.
Semangatin carabila.com yuk dengan cara share tulisan ini.